Liputan6.com, Jakarta - Kemunculan Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah membuat geger.
Keraton Agung Sejagat mulai dikenal publik, setelah mereka mengadakan acara Wilujengan dan Kirab Budaya, yang dilaksanakan dari Jumat, 10 Januari hingga 12 Januari 2020.
Keraton Agung Sejagat dipimpin oleh seseorang yang dipanggil Sinuwun bernama asli Totok Santosa Hadiningrat, dan istrinya yang dipanggil Kanjeng Ratu yang memiliki nama Dyah Gitarja.
Berdasarkan informasi, pengikut dari Keraton Agung Sejagat ini mencapai sekitar 450 orang.
Keberadaan keraton tersebut ditandai dengan bangunan semacam pendopo yang belum selesai pembangunannya. Di sebelah utara pendopo, ada sendang atau kolam yang keberadaannya disakralkan.
Pada lokasi tersebut, juga ada batu prasasti bertuliskan huruf Jawa, di bagian kiri prasasti terdapat tanda dua telapak kaki, dan di bagian kanan ada semacam simbol. Prasasti ini disebut dengan Prasasti I Bumi Mataram.
Sementara itu, penasihat Keraton Agung Sejagat, Resi Joyodiningrat menegaskan bahwa Keraton Agung Sejagat bukan aliran sesat seperti yang dikhawatirkan masyarakat.
Dia mengatakan Keraton Agung Sejagat merupakan kerajaan atau kekaisaran dunia yang muncul karena telah berakhir perjanjian 500 tahun yang lalu. Terhitung sejak hilangnya Kemaharajaan Nusantara, yaitu imperium Majapahit pada 1518 sampai dengan 2018.
Perjanjian 500 tahun tersebut dilakukan oleh Dyah Ranawijaya sebagai penguasa imperium Majapahit, dengan Portugis sebagai wakil orang barat atau bekas koloni Kekaisaran Romawi di Malaka tahun 1518.
Joyodiningrat menyampaikan dengan berakhirnya perjanjian tersebut, maka berakhir pula dominasi kekuasaan barat mengontrol dunia yang di dominasi Amerika Serikat setelah Perang Dunia II. Kekuasaan tertinggi juga harus dikembalikan ke pemiliknya, yaitu Keraton Agung Sejagat sebagai penerus Medang Majapahit yang merupakan Dinasti Sanjaya dan Syailendra.
Resor Purworejo Akan Klarifikasi
Kepolisian Resor Purworejo, Jawa Tengah bersama TNI dan Pemerintah Kabupaten Purworejo berencana akan mengklarifikasi kemunculan Keraton Agung Sejagat.
"Kami mengetahui informasi tersebut. Namun, tindak lanjut belum bisa sampai langkah hukum dan kita akan bareng-bareng melakukan klarifikasi," kata Wakapolres Purworejo Kompol Andis Arfan Tofani di Purworejo, Senin, 14 Januari 2020 Dikutip dari Antara.
Tofani mengatakan hal ini perlu dilakukan karena belum ada konfirmasi langsung dari pimpinan keraton dan selama ini informasinya masih simpang siur.
"Kami memang sudah komunikasi dengan camat dan kades setempat tentang hal tersebut dan mereka akan lapor bupati lebih dulu," tambahnya.
Reporter: Ya'cob Billiocta
Sumber: Merdeka
No comments:
Post a Comment