Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Ace Hasan Syadzily menilai pengadangan cawapres Ma'ruf Amin usai kampanye terbuka di Sumenep, Madura, Jawa Timur pada Senin kemarin yang diduga dilakukan pendukung pasangan capres Prabowo-Sandi tidak bisa ditolerir. Sebab, cara yang dilakukan dinilai Ace terlalu intimindatif.
"Premanisme yang ditunjukkan pendukung kubu 02 yang mengadang Kiai yang akan beribadah dan ziarah tidak bisa ditolerir. Ini menunjukkan kubu 02 terbiasa dengan cara-cara intimidatif, provokatif dan juga menghalalkan segala cara," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/4/2019).
Menurut dia, kejadian ini menandakan kubu Prabowo-Sandi antiulama. Pasalnya, Ma'ruf Amin juga seorang ulama dan mantan petinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
"Sikap mengintimidasi dan tidak menghormati ulama yang akan melaksanakan ritual NU seperti zairah dan haul adalah cara-cara premanisme yang tidak pernah diajarkan dalam ajaran NU," ungkap Ace.
Politikus Partai Golkar ini pun mengimbau pencinta ulama lainnya tidak terprovokasi oleh aksi-aksi semacam itu. Baginya jangan sampai menistakan ulama hanya untuk kepentingan politik.
"Perilaku penghinaan terhadap ulama juga dilakukan terhadap Kiai Mustafa Bisri dengan mengedit video yang seolah-olah Beliau mengomentari Kiai Ma’ruf Amin. Inilah perilaku tidak beradab yang akan menimbulkan perpecahan bangsa," ucapnya.
from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2I73K0w
No comments:
Post a Comment