Liputan6.com, Jakarta - PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa ini. Ashmore menjadi manajer investasi pertama yang mencatatkan sahamnya di bursa Indonesia.
Pada perdagangan perdana ini, saham perusahaan dengan kode AMOR ini langsung melonjak 50 persen menjadi Rp 2.850 per lembar saham.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyampaikan, Ashmore menjadi emiten ke-673 yang tercatat di BEI. Ashmore masuk dalam papan pengembangan dan sektor keuangan.
"Melantainya Ashmore Asset Management sebuah langkah awal, selanjutnya dapat merealisasikan rencana strategis ke depan dengan proceed yang dihimpun," kata Nyoman, di gedung BEI, Jakarta, Selasa (14/1/2020).
Direktur Utama Ashmore Asset Management, Arief Cahyadi Wana menyampaikan, Ashmore didirikan pada 2012, kala itu dana kelolaan baru mencapai Rp 500 miliar. "Kami mampu tumbuh pesat dan mencapai di atas Rp 30 triliun pada akhir 2019," kata Arief.
Dalam IPO ini, rencananya 40 persen akan digunakan untuk pengembangan teknologi informasi dan sebesar 60 persen untuk fundraising.
IHSG Dibuka Naik ke 6.313,90
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Sebagian sektor menguat hanya ada satu sektor yang tertekan yaitu infrastruktur.
Pada prapembukaan perdagangan, Selasa (14/1/2020), IHSG menguat 12,32 poin atau 0,20 persen ke level 6.308,89. Penguatan IHSG berlanjut pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB dengan naik 16,08 poin atau 0,23 persen ke level 6.313,90.
Indeks saham LQ45 juga naik 0,34 persen ke posisi 1.029,37. Seluruh indeks saham acuan bergerak di zona hijau.
Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.317,03 dan terendah di 6.304,83. Sebanyak 126 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 39 saham melemah dan 123 saham diam di tempat.
Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 15.764 kali dengan volume perdagangan 232,6 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 197 miliar.
Investor asing beli saham Rp 2,1 miliar di pasar regular, dan posisi rupiah di angka 13.658 per Dolar AS.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya satu yang berada di zona merah yaitu sektor infrastruktur yang turun 0,40 persen.
Sedangkan sektor yang naik dipimpin oleh perkebunan yang melonjak 0,57 persen. Kemudian diikuti sektor industri dasar naik 0,55 persen dan sektor keuangan naik 0,54 persen.
No comments:
Post a Comment