Suporter Persija atau Jakmania pun keberatan mendapat tuduhan melakukan sweeping. Melalui akun Twitternya, salah seorang suporter Persija, Jak Tanjung Barat, mempersilakan warga Bandung untuk tetap berkunjung ke Jakarta karena kabar tersebut menurutnya adalah hoaks.
Ia menegaskan bahwa foto yang disebar bersama kabar hoaks itu adalah foto penyambutan pemain Persija dan bukanlah dalam rangka sweeping kendaraan berpelat D.
Untuk warga bandung atau warga jawa barat silahkan berkunjung ke jakarta, di jakarta tidak ada masalah seperti yg di infokan ini, informasi yang disampaikan ini HOAX karena ini foto penyambutan bis pemain Persija semalem @AlionelMessi_ @MafiaWasit @infosuporter pic.twitter.com/qBhm6RJWok
— JAK TANJUNG BARAT (@JTanjungBarat) September 24, 2018
Akun Facebook Perkumpulan The Jak Mania dan Jak Angel Persija Jakarta juga menegaskan bahwa Jakmania tidak melakukan sweeping kendaraan berpelat D dan membagikan bukti berupa video kejadian yang sebenarnya yaitu prosesi penyambutan pemain Persija.
Menanggapi isu tersebut, Sekretaris Umum Pengurus Pusat The Jakmania Diky Soemarno juga membantah adanya sweeping saat dihubungi Liputan6.com, Senin (24/9/2018) di Jakarta.
"Perlu diluruskan bahwa berita yang menyebar tentang isu aksi balasan atau sweeping mobil berpelat D di Jakarta adalah hal yang tidak benar. Kegiatan di Halim adalah kegiatan menyambut pemain Persija dari Bandung yang sudah menjadi tradisi setiap selepas pertandingan Persib melawan Persija di Bandung," ujar Diky.
Dia meminta kepada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan segala hormat untuk dapat menahan diri tidak melakukan penyebaran isu-isu hoaks mengenai serangan balasan.
"Untuk The Jakmania, mari kita percayakan proses penyelidikan dan penyidikan atas tindak pidana pengeroyokan yang menyebabkan hilangnya nyawa saudara kita, Haringga Sirla kepada kepolisian. Jangan melakukan tindakan-tindakan kontraproduktif dan tunjukkan bahwa The Jakmania adalah suporter dewasa yang taat hukum," ucapnya.
Diky berharap, kejadian meninggalnya Haringga menjadi yang terakhir.
"Semoga ini benar-benar menjadi tangisan terakhir dari orangtua yang harus kehilangan anaknya karena sepakbola. #PersijaSelamanya," tegas Diky.
Bantahan dari Polisi
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menegaskan, kabar tersebut tidak benar alias hoaks.
"Tidak ada, itu berita hoax. Polisi dari Polda Jabar maupun Polda Metro mengantisipasi itu," tutur Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (24/9/2018).
Menurut Dedi, Polda Jawa Barat tentu melakukan evaluasi dan berkomunikasi dengan pihak terkait dalam penanganan kasus ini. Termasuk jika memang ada upaya gangguan keamanan berbentuk sweeping kendaraan pelat D maupun B.
"Polda Jabar juga akan rilis baik pengungkapan kasusnya maupun langkah lanjut, serta evaluasi pengamanan. Hari ini akan dilakukan rapat koordinasi untuk mengantisipasi langkah selanjutnya," jelas dia.
Polisi pun mengimbau kelompok Jakmania maupun Bobotoh mampu menahan diri dan bersikap dewasa usai peristiwa tersebut. Sebagai negara hukum, masyarakat diminta menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut ke aparat penegak hukum.
"Saling menahan diri," Dedi menandaskan.
from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2xytaOa
No comments:
Post a Comment